ANALISA ANION
1.
ION KARBONAT (CO32-)
a. Sifat-sifat
ion
1) Kelarutan
semua karbonat normal
2) Karbonat
dari logam-logam alkali dan amonium tidak larut dalam air
3) Karbonat
alkali dapat larut di dalam air karena pendidihan
4) Hidrogen
karbonat dari kalsium, strontium, barium, magnesium dan mungkin dari besi ada
dalam larutan air
5) Hidrogen
karbonat dari logam-logam alkali larut dalam air, tetapi kurang larut dibanding
karbonat normal umumnya
b. Analisis
kualitatif
1) Asam klorida
(HCl) encer
Reaksi
dengan HCl encer terjadi penguraian dengan berbuih karena menghasilkan gas
karbondioksida
CO32-(g)
+ 2H+(g) à CO2(g)↑ + H2O(l)
Gas
ini dapat diidentifikasi dari sifatnya yang mengeruhkan air kapur atau air
burit :
CO2 (g) + Ca2+(s)
+ 2OH-(g) à CaCO3
(s)↓+ H2O(l)
Uji
air kapur dilakukan dengan cara zat padat dimasukkan kedalam tabung uji atau
labu suling kecil, asam klorida encer ditambahkan dan tabung ditutup dengan
gabus. Gas yang dilepaskan( mungkin perlu pemanasan) dialirkan kedalam air
kapur yang terdapat dalam tabung uji, kekeruhan yang dihasilkan menunjukkan
adanya karbonat. Kekurahan itu perlahan-lahan hilang akibat terbentuknya suatu
hidrogen karbonat yang larut:
CaCO3(s)↓ + CO2(g)
+ H2O(l) à Ca2+(s) + 2HCO3-(g)
Setiap
asam, yang lebih kuat daripada asam karbonat (K1 = 4,31x10-7)
akan mendesaknya, terutama pada pemanasan. Bahkan asam asetat sekalipun (K = 1,76x10-5) akan
menguraikan karbonat.
2) Larutan
barium klorida atau kalsium klorida
CO32-(g)
+ Ba2+(s) à BaCO3(s)
↓
CO32-(g)
+ Ca2+(s) à CaCO3(s)
↓
Hanya
karbonat-karbonat normal yang bereaksi, hidrogen karbonat tidak bereaksi.
Endapan larut dalam asam mineral dan asam karbonat:
BaCO3(s) + 2H+(g) à
Ba2+(s) + CO2(g) ↑ + H2O(l)
BaCO3(s) + CO2(g) +
H2O(l) à Ba2+(s) + 2HCO3-(g)
3) Larutan
perak nitrat
CO32-
+ 2Ag+ à Ag2CO↓
Endapan larut dalam asam nitrat dan
dalam amonia:
Ag2CO3 + 2H+
+CO2↑ + H2O
AgCO3 + 4NH3 à
2[Ag(NH3)2]+ + CO32-
Endapan menjadi kuning atau coklat
dengan penambahan reagensia yang berlebihan, karena terbentuknya perak oksida,
hal yang sama terjadi jika campuran didihkan:
Ag2CO3↓ à
Ag2O ↓ + CO2↑
c. Kesimpulan
hasil analisis
1) Jika
ditambahkan asam klorida encer menghasilkan gas karbondioksida yang dapat
diidentifikasi dengan mengalirkan pada air kapur atau perak nitrat
2) gas tidak
berwarna dan tidak berbau
3) Ketika
ditambah dengan reagen berlebih endapan berubah menjadi kuning, karena
terbentuknya perak oksida :
Ag2CO3↓ à
Ag2O ↓ + CO2↑
2.
ION SULFIT (SO32-)
a. Sifat-sifat
Ion
1) Hanya
sulfit dari logam alkali dan dari amonium yang dapat larut dalam air
2) Sulfit
dari logam lainnya larut sangat sedikit atau tidak larut
3) Hidrogen
sulfit dari logam alkali larut dalam air
4) Hidrogen
sulfit dari logam alkali tanah hanya dikenal dalam larutan
b. Analisis
Kualitatif
1) Asam
klorida encer atau asam sulfat encer
Terjadi penguraian lebih cepat melalui
pemanasan dan disertai pelepasan belerang dioksida
SO32- + 2H+
àSO2
↑ + H2O
Gas ini dapat diidentifikasi dari bau
belerang terbakar yang menyesakkan nafas, dari pewarnaan hijau yang disebabkan
oleh pembentukan ion-ion kromium(III) yang dihasilkan bila sehelai kertas
saring yang dibasahi dengan larutan kalium dikromat yang telah diasamkan
kemudian dipegang diatas mulut tabung uji.
3SO2 + Cr2O72-
+ 2H+ à2Cr3+ + 3SO42-
+ 8H+
2) Larutan
barium klorida atau strontium klorida
Endapan putih barium atau strontium
sulfit:
SO32- + Ba2+
àBaSO3
↓
Endapan larut dalam asam klorida encer,
dan dilepaskan belerang dioksida :
BaSO3 ↓+ 2H+à
Ba2+ + SO2 ↑ + H2O
Setelah didiamkan, endapan
perlahan-lahan teroksidasi menjadi sulfat dan menjadi tak larut dalam asam
mineral encer, perubahan ini dapat dihasilkan dengan cepat dengan memanaskan
air brom atau sedikit asam nitrat pekat atau dengan hidrogen peroksida
2BaSO3↓ + O2 à2BaSO4↓
BaSO3 ↓ + Br2 + H2O
àBaSO4↓
+ 2Br- + 2H+
3BaSO3 ↓ + 2HNO3 - à3BaSO4↓
+ 2NO↑ + H2O
BaSO3 ↓ + H2O2 àBaSO4
↓+ H2O
Kelarutan pada 180 dari
sulfit, kalsium, strontium, dan barium, masing-masing adalah 1,25 g/lt,
0,033g/lt, 0,022 g/lt.
3) Larutan
perak nitrat
Pada pembentukan ion-ion
sulfitoargentat, tidak terjadi perubahan yang terlihat
SO32-
+ Ag+ à [Ag2SO3]-
Setlah ditambahkan
lebih banyak reagensia, terbentuk endapan kristalin putih yaitu perak sulfit :
[Ag2SO3]-
+ Ag+à Ag2SO3↓
Endapan akan larut jika
ditambahkan banyak ion sulfit :
Ag2SO3↓
+ SO32- à2[AgSO3]-
Setelah larutan garam
kompleks dididihkan, maka perak logam yang berwarna abu-abu mengendap :
2[AgSO3]-
à
2Ag↓ + SO42- + SO2 ↑
c.
Kesimpulan hasil analisis
Gas SO2-
dibuktikan dengan :
1) Dengan
menambahkan reagensia lebih banyak maka akan terbentuk endapan kristalin, perak
sulfit
[Ag2SO3]-
+ Ag+à Ag2SO3↓
2) Dari bau
belerang terbakar
3) Kertas
saring yang berubah warna menjadi hijau, yang disebabkan oleh perubahan ion-ion
kromium (III) yang dihasilkan bila sehelai kertas saring dibasahi dengan
larutan KCr2O72- yang telah diasamkan, dengan
cara diletakkan diatas mulut tabung reaksi :
3SO2 + Cr2O72-
+ 2H+ à2Cr3+ + 3SO42-
+ 8H+
4) Sulfit
dengan HCl encer dapat memberikan gas belerang dioksida yang dapat
diidentifikasi dengan mengalirkan gas tersebut pada larutan dikromat atau
barium klorida akan menghasilkan bau yang menyengat.
3. ION
NITRIT (NO2-)
a.
Sifat-sifat ion
1)
Perak nitrit larut sangat sedikit dalam
air
2)
Semua nitrit lainnya larut dalam air
3)
Perak nitrit hanya larut sebagian
4)
Nitrit bersifat oksidator dan reduktor.
b.
Analisis kualitatif
Uji adanya ion nitrit didasrkan atas
kemampuannya sebagai bahan pengoksidasi. Larutan uji harus dibuat sedikit
bersuasana asam dengan menambahkan asam sulfat/asam asetat.
1)
Asam klorida encer
Dengan menambahkan HCl
kepada suatu nitrit dalam keadaan dingin, dihasilkan cairan berwarna biru pucat
yang tidak tetap (transien), karena adanya asam nitrit bebas HNO2
atau anhidridanya N2O3 dan dilepaskan uap nitrogen
dioksida berwarna coklat, uap sebagian besar terjadi karena reaksi antara
senyawa nitrogen oksida dengan oksigen dari udara.
NO2-
+ H+ à HNO2
(2HNO2 à
H2O + N2O3)
3HNO2 à
HNO3 + 2NO↑ + H2O
2NO↑ + O2↑ à
2NO2↑
2)
Larutan besi (II) sulfat
Terbentuk cincin coklat
pada perbatasan antara kedua cairan itu yang ditimbulkan oleh senyawa [Fe,NO]SO4
NO2-
+ CH3COOH à HNO2 + CH3COO-
3HNO2 à
H2O + HNO3 + 2NO↑
Fe2+ + SO42-
+ NO↑ à
[Fe,NO]SO4
Iodida, bromida,
ion-ion berwarna, dan anion yang memberi senyawa-senyawa berwarna dengan ion
besi(II) tidak boleh ada, karena mereka adalah ion pengganggu dalam uji
identifikasi ini.
3)
Amonium klorida
Nitrit terurai bila dididihkan dalam larutan garam
Ammonium:
NO2- + NH4+ → N2↑
+ 2H2O
4)
Larutan perak nitrat
Terdapat endapan
kristalin putih perak nitrit dari larutan yang pekat
NO2-
+ Ag+↓ à AgNO2
c.
Kesimpulan hasil analisis
1)
Dengan menambahkan HCl kepada suatu
nitrit dalam keadaan dingin, dihasilkan cairan berwarna biru pucat yang tidak
tetap
2)
Terbentuknya cincin coklat menandakan bahwa didalam
sampel terdapat ion nitrit
3)
Nitrit
akan
terurai jika dididihkan dalam larutan garam
Ammonium
4)
Terdapat endapan kristalin putih perak
nitrit
Izin sedot gan,, sangat bermanfaat :D
ReplyDeletesilakan gan :D
ReplyDelete